Jumat, 15 April 2011

Perompak Somalia Bajak Kapal Indonesia : Tebusan Naik


Jakarta - Para perompak Somalia menaikkan harga tebusan untuk membebaskan 20 awak kapal Sinar Kudus. Jika semula meminta US$2,6 juta, kini para perompak menaikkan tuntutannya menjadi US$3,5 juta.

Rezka Judittya Dian Pratama, anak nahkoda kapal Slamet Juari mengatakan, kenaikan tuntutan para perompak itu disebabkan permintaan sebelumnya tidak  segera direspon oleh pemerintah Indonesia dan sang pemilik kapal, PT Samudera Indonesia.

"Itu (tebusan) naik karena tidak mendapatkan respon dari sini, sandera didiamkan saja," kata Rezka di Jakarta, Minggu (10/4).

Rezka mengaku, keluarganya masih bisa berkomunikasi melalui telepon dengan Slamet pagi tadi. Namun, komunikasi itu tiba-tiba terputus. Para perompak membatasi kontak awak kapal dengan keluarga. Sehingga, kontak tadi pagi merupakan kontak terakhir.

Menurut Rezka, menirukan penuturan Slamet, para perompak memberikan batas waktu kepada pemerintah Indonesia dan PT Samudera Indonesia untuk memenuhi tuntutan tersebut. Namun, jika tidak segera dituruti, permintaan para perompak Somalia akan terus dinaikkan. "Kata papa, mereka sudah kasih batas waktunya kemarin. Kalau dari pihak pemerintah atau pihak Samudera Indonesia tidak menyanggupi, maka mereka akan menaikkan tuntutan," kata dia.

Rezka mengatakan, Slamet dan ke-19 anak buahnya meminta pemerintah dan PT Samudera Indonesia segera bernegosiasi atas uang tebusan tersebut. Sehingga, para sandera cepat dibebaskan. "Papa pesan kepada pemerintah dan pihak Samudera Indonesia untuk segera mendengarkan keadaan kami," katanya.

Rezka mengaku keluarganya sangat terpukul dengan penyanderaan sang ayah bersama 19 Anak Buah Kapal (ABK) oleh para perompak Somalia. Pasalnya, selama 20 tahun menjadi pelaut, baru kali ini sang ayah disandera oleh perompak. "Kami tidak ada firasat apapun, kami sangat tidak menyangka. Hal yang membuat shock kami semua, terjadi pada kami saat ini, sebelumnya kami berasa biasa saja dengan pekerjaan itu," kata dia.

Kabar terakhir, 12 ABK kapal Sinar Kudus itu sedang sakit parah. Persediaan makanan dan obat-obatan di kapal sudah menipis. Sedangkan, para perompak membatasi makan dan minum para sandera.

Sebelumnya, juru bicara presiden, Teuku Faiza Syah ketika dihubungi awak media mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memerintahkan kementerian terkait untuk mengambil langkah-langkah penyelamatan terhadap 20 awak kapal Sinar Kudus. Namun, kata dia, penyelamatan itu membutuhkan waktu. "Penyelamatan itu tidak mudah, membutuhkan waktu. Jadi harap bersabar,"katanya.

2 komentar:

  1. tmbagh mhaL b ck ny
    hhm
    ck.n b rkyat indonesia men pmrintah dak glak byr ny

    hhe

    BalasHapus
  2. klu mseh dk ad tindkkan yg brrti dri indonesia mngken akn brtmbah lgi ..

    BalasHapus